Makalah: Pembelajaran IPS di China
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami ucapkan syukur
atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Pembelajaran
IPS di China.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari teman – teman yang dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Pembelajaran IPS di China ini dapat menambah manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Semarang,
Maret 2017
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL.................................................................................. i
KATA
PENGANTAR................................................................................
ii
Daftar
Isi ..................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN..........................................................................
1
A.
Latar
Belakang.................................................................................
1
B.
Rumusan
Masalah............................................................................
1
C.
Tujuan..............................................................................................
1
BAB
II ISI...................................................................................................
3
A.
Struktur
Pendidikan China..............................................................
3
B.
Kurikulum
Pendidikan China..........................................................
5
C.
Pembelajaran
IPS di China..............................................................
7
D.
Perbandingan
Pembelajran IPS di Indonesia dan China
pada Tingkat SD..............................................................................
9
Bab
III PENUTUP...................................................................................... 10
Daftar
Pustaka............................................................................................. 11
BAB
I
PENDAHULUHAN
A.
Latar belakang
Pendidikan Indonesia sekarang ini
dinilai kurang maksimal dalam penerapannya. Beberapa orang berpendapat
perubahan kurikulum di Indonesia dipengaruhi oleh pihak penguasa. Pendapat lain
menyatakan bahwa perubahan kurikulum dimaksudkan agar pendidikan menjadi lebih
baik. Perubahan kurikulum yang terjadi sudah tentu berdampak pada mata
pelajaran, sebagai contoh mata pelajaran IPS yang sekarang ini berdasarkan
kurikulum 2013 revisi menggunkan pembelajaran berbasis Saintifik secara
integratif atau terpadu.
Melihat hal tersebut penulis
memiliki keinginan untuk melihat pendidikan di negara lain yaitu China. China
merupakan Negara yang sering kita kenal sebagai Negara yang maju akan
pendidikannya. Seperti halnya telah disebutkan dalam sebuah hadits “ carilah
ilmu sampai negeri china”.
Kurikulum
pendidikan dasar sampai menengah Cina mengalami perubahan kurikulum sebanyak 7 kali sejak berdirinya
Republik Rakyat Cina. Pada perubahan kurikulum
tahun 2007, pemerintah sangat terbuka terhadap hasil penelitian
di bidang pendidikan dan masukan dari
praktisi pendidikan, pengusaha dan orang tua serta masyarakat
peduli pendidikan baik dari tingkat kecamatan maupun
tingkat nasional. UU Sisdiknas-nya China mewajibkan anak umur 6 tahun
mengikuti pendidikan dasar, tanpa dipungut biaya. Mata pelajaran utamanya,
antara lain, bahasa dan kesusastraan China, matematika, ilmu pasti, bahasa
asing, pendidikan moral, musik, olahraga dan jasmani.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang maka dapat dirumuskan: Bagaimana pembelajaran di China terutama
mata pelajaran IPS pada tingkat sekolah dasar?
C.
Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk mengetahui pembelajaran di China terutama mata pelajaran IPS pada tingkat
sekolah dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Struktur
Pendidikan China
Pendidikan dasar Cina terdiri dari 3 tahun PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), 6 tahun pendidikan dasar, 3 tahun pendidikan menengah pertama, dan 3 tahun pendidikan menengah atas. Ada pula pendidikan tinggi
setingkat akademi 2‐3
tahun, pendidikan tinggi kejuruan teknik
4 tahun, pendidikan gelar sarjana
4 tahun, pendidikan gelar
magister 2‐3 tahun, dan pendidikan doktor 3
tahun.
Tujuan pendidikan nasional Cina adalah untuk
mempersiapkan pelajar
mengembangkan dirinya dalam dimensi
moral, intelektual, fisik, dan estetika sesuai dengan bidang pekerjaannya kelak
agar
menjadi
pekerja sosialis
yang memiliki idealisme,
terdidik dan berbudaya serta memiliki
karakter yang kuat dan disiplin
Dibawah pengawasan State
Council,
Kementerian
Pendidikan bertanggung‐jawab untuk semua perencanaan dan penyusunan kebijakan umum tentang
pendidikan, di mana
administrasi pendidikan dasar didesentralisasikan ke
Pemerintah Provinsi dan Kota/Kabupaten/Desa. Sedangkan administrasi dan pengawasan pendidikan
tinggi dilakukan di tingkat nasional dan provinsi.
Wajib belajar di
Cina berlangsung
selama 9
tahun, di mana anak‐anak memasuki Sekolah
Dasar (SD) pada usia 6 tahun. Sebelum memasuki masa sekolah dasar,
anak‐ anak dapat memperoleh pendidikan
PAUD untuk beberapa tahun. Wajib belajar terdiri
dari 6 tahun SD dan 3 tahun Sekolah
Menengah Pertama (SMP).
Setelah menyelesaikan pendidikan wajib belajar
9
tahun,
siswa
menempuh ujian nasional untuk memasuki pendidikan menengah atas yang
terdiri 3 kategori, yaitu:
1. Sekolah
Menengah
Atas (SMA) Umum,
merupakan
sekolah
menengah
atas yang mempersiapkan siswanya memasuki jenjang pendidikan tinggi.
2. SMA Spesialis/Teknik, sekolah menengah atas yang
mempersiapkan siswanya dengan keterampilan dan
diklat khusus dibidang teknik yang
siap
terjun di dunia
kerja.
Lulusan sekolah ini diperbolehkan
melanjutkan
ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
3. SMA Vokasi/Profesional, sekolah
menengah atas
yang mempersiapkan siswanya dengan keterampilan dan diklat khusus di bidang vokasi yang
siap terjun di dunia kerja. Lulusan ini diperbolehkan melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.
No
|
Tingkat
Pendidikan
|
Lama Belajar
|
Usia
|
Ijazah
|
1
|
PAUD
|
3
tahun
|
3 – 5
Tahun
|
Ijazah Umum
|
2
|
Pendidikan Dasar
|
6
tahun
|
6 – 11 Tahun
|
Ijazah Umum
|
3
|
Pendidikan Menengah Pertama
|
3
tahun
|
12 – 14 tahun
|
Ijazah Umum
|
4
|
Pendidikan Menengah Atas
|
3
tahun
|
15-17 tahun
|
Diberikan
Ijazah SMA
|
5
|
Pendidiakan menengah Atas
Spesialisasi
|
3
tahun
|
15- 18 tahun
|
Diberikan
Ijazah SMK
|
Tabel.1
Struktur tingkat pendidikan
Pendidikan menengah terbagi dalam dua kategori yaitu pendidikan menengah umum
dan vokasi/teknik. Kedua kategori tersebut mencakup
dua tahapan yaitu tahapan pendidikan
menengah pertama dan pendidikan menengah atas. Pendidikan menengah umum membekali siswanya
dengan pengetahuan untuk melanjutkan
ke jenjang lebih tinggi sedangkan pendidikan menengah kejuruan dan teknik dibekali
dengan keterampilan kerja. Kelulusan pendidikan menengah ditentukan oleh ujian pada akhir masa sekolah.
Sedangkan akses melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi
bergantung dari hasil ujian dan ujian masuk perguruan tinggi. Pendidikan tinggi diselenggarakan oleh berbagai perguruan tinggi seperti universitas (misalnya:
bidang umum dan
teknik), Institusi spesialisasi
(misalnya: kedokteran, pertanian, bahasa asing, dsb.), Universitas vokasi (misalnya: diklat guru) dan Akademi. Ujian masuk ke pendidikan tinggi di Cina sangat kompetitif.
Gelar sarjana selain
diberikan oleh universitas dan institusi spesialisasi,
juga diberikan oleh universitas vokasi. Universitas
vokasi dan
akademi spesialisasi
menyelenggarakan pendidikan lanjutan dan
memberikan diploma pada lulusannya.
Gelar Magister dan
Doktor diberikan oleh universitas dan
beberapa institusi spesialisasi
B.
Kurikulum Pendidikan di China
Di negara yang memiliki
populasi besar
seperti
Cina
adalah tidak mudah
mengorganisasi sekolah‐sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar sampai menengah. Untuk memenuhi
tuntutan “peradaban berbasis pengetahuan”
(knowledge‐driven
civilization) sebagai jawaban
terhadap tantangan di abad 21, pemerintah
Cina mengubah tujuan kurikulum sesuai harapan masyarakat Cina. Contoh dari perubahan tujuan kurikulum adalah dengan menciptakan generasi berwawasan luas, yang memungkinkan setiap individu untuk menemukan, menggali
dan memperkaya potensi
kreatif‐nya, serta menemukan kelebihan individualnya.
Hal ini berarti
melampaui pandangan instrumen pendidikan yang selama
ini tunduk kepada tujuan tertentu
(dalam hal keterampilan, kemampuan atau potensi ekonomi) menjadi ke arah yang menekankan pengembangan manusia seutuhnya
(paradigma belajar menjadi.
Pendidikan di Cina selama dua dekade terakhir telah dipandu
oleh prinsip dasar, yang diusulkan oleh Deng Xiaoping, bahwa pendidikan harus berorientasi modernisasi, ke dunia luar, dan ke
masa depan. Tujuan pendidikan adalah "mengaktifkan siswa untuk belajar dengan cara yang aktif dan hidup serta berkembang secara moral, intelektual, dan fisik dengan
cara pengembangan semua potensi dan untuk mempersiapkan generasi
baru yang memiliki cita‐cita,
kebajikan moral yang dididik dalam disiplin".
Tujuan pendidikan, hakikatnya terdiri dari dua elemen penting yaitu: 1)
penekanan pada "pengembangan semua potensi peserta
didik", dan 2)
pergeseran fokus dari
"pengetahuan dasar dan pengembangan
keterampilan dasar", nilai‐nilai atau pengembangan sikap serta dari
akuisisi doktrin politik‐ideologis ke
pendekatan holistik humanistik
untuk pembangunan manusia seutuhnya.
Secara rinci tujuan kurikulum yang dijabarkan di atas tertuang dalam falsafah Su‐Shi‐
Jiao‐Yu yang merupakan perwujudan pendidikan berorientasi kualitas.
Berikut tujuan
kurikulum dasar yang dimaksud:
Kurikulum pendidikan dasar memiliki
3 tujuan dimensional,
yaitu:
1.Sesuai pilihan konten
pendidikan, termasuk pengetahuan dasar
dan keterampilan dasar, mencerminkan pembangunan sosial, kemajuan
ilmu pengetahuan‐teknologi dan keragaman budaya, dan yang berkaitan dengan pengalaman pembelajar;
2.Mengintegrasikan nilai‐nilai pendidikan
di
semua kurikulum atau
bidang
pelajaran; dan
3.Memperhatikan proses dan pendekatan pembelajaran, mendorong pengembangan aktif, strategi pembelajaran yang saling bergantungan.
Secara ringkas
tujuan dimensional
kurikulum pendidikan dasar
adalah untuk merancang kurikulum pada
dimensi: pengetahuan dan
keterampilan, proses dan pendekatan, dan afektif
atau sikap dan nilai‐nilai.
Kurikulum sekolah dasar di China menggunakan bentuk
terpadu, yaitu berdasarkan
pada disiplin ilmu
berbasis
konten dan
terkotak tanpa interaksi
antara domain pembelajaran. Salah satu tujuan dari kurikulum pendidikan dasar adalah untuk meningkatkan
integrasi
konten kurikulum yang relevan dan mempromosikan pembelajaran antar‐disiplin.
Peningkatan integrasi dalam struktur kurikulum pendidikan dasar dilakukan melalui cara berikut: Kurikulum sekolah dasar (terdiri dari mata pelajaran
terpadu): Untuk kelas rendah
(kelas 1 s.d 3), mata pelajaran terdiri dari pendidikan
Karakter Moral dan ideologi, Bahasa
Cina (sebagai bahasa ibu), Matematika, Sains, Pendidikan Jasmani,
Seni (atau Musik, Seni Rupa). Sedangkan untuk kelas atas
(kelas 5 s.d 6), mata pelajaran terdiri dari pendidikan Karakter
Moral dan Masyarakat serta ideologi, Bahasa Cina & Sastra, Matematika, Sains, Sosial, Pendidikan Jasmani dan Seni (atau Musik, Seni Rupa).
Selain itu ada yang menganut sistem pendidikan
5 tahun di tingkat sekolah dasar. Dengan Pembagian kelas 1-2 (Pendidikan
karakter moral dan ideologi, Bahasa Cina, Matematika, Alam, Seni dan Olahraga)
sedangkan kelas 3-4 (Pendidikan karakter moral dan ideologi, Bahasa Cina,
Matematika, Alam, Seni dan Olahraga dan sosial)
A.
Pembelajaran IPS di China
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat ditunjukkan bahawa untuk
tingkat Sekolah dasar pembelajaran IPS tidak sepenuhnya diajarkan melalalui
disiplin ilmu tertentu seperti di Indonesia. Di China pembelajaran IPS
dimunculkan secara nyata dalam pembelajaran sehari-hari pada tingkat SMP ke
atas sedangakan tingkat sekolah dasar, pembelajaran IPS disisipkan pada
pembelajaran Pendidikan Karakter Moral dan Kehidupan serta ideologi untuk kelas 1 - 4. Sedangakan untuk
kelas 5 – 6 pembelajaran IPS disisipkan dalam pembelajaran Karakter Moral dan
Masyarakat serta ideologi. Pembelajaran karakter tersebut dapat dikatan sebagai
pembelajaran kemanusiaan dan sosial (ideologi, politik, sejarah, sosial),
mengingat bahwa pendidikan di SD dilaksanakan secara terpadu sehingga
pembelajaran tersebut dipadukan dengan pembelajaran lainya.
Pembelajaran IPS di tingkat sekolah dasar (kemanusiaan dan
sosial) pada tingkat sekolah dasar lebih mengutamakan mengenai bagaimana cara
bertindak serta bersosialisasi dengan baik di lingkungan. Mereka diharuskan
untuk selalu bersikap dan bertindak dengan sopan serta saling menghormati.
Berdasarkan berbagai sumber tertulis serta dokumentasi dari web ditemukan bahwa
sejak usia dini mereka telah disipkan pembelajaran kemanusian dan sosial
mengenai cara berinteraksi dengan orang lain agar nantinya mereka dapat menjadi
salah satu anggota masyarakat. Meraka juga disipkan dengan materi mengenai
ideologi bangsanya sejak dini (sekolah dasar) yang dimaksudkan agar mereka juga
bangga dan mencintai bangsanya.
Mata pelajaran di tingkat sekolah dasar mengutamakan keterpaduan, sehingga
semua mata pelajaran yang diberikan menuntut siwa dan guru untuk saling
merancang pembelajaran dikarenakan siswa dituntut untuk melakukan praktik
langsung dalam masyarakat khususnya untuk pembelajaran penddikan moral dan
karakter.
Berdasarkan uraian tersebut dapat diuraikan pembelajaran IPS
di tingkat sekolah dasar meliputi:
1.
Pembelajaran
IPS dilakukan secara terpadu sesuai dengan dimensi mata pelajaran.
2.
Pembelajaran
IPS disisipkan pada pendidikan karakter moral dan masyarakat untuk jenjang SD
berbeda untuk jenjang diatasnya yang pembelajaran IPS telah dimunculkan dalam
pembelajaran yang terpusat.
3.
Pembelajaran
IPS dirancang oleh guru dan siswa yang mengharuskan siswa untuk praktik
langsung ke dalam masyarakat .
4.
Pembelajaran
IPS dikategorikan dalam pendidikan karakter moral dan masyarakat / Kemanusian
dan Sosial yang meliputi ideolgi, politik sejarah serta ekonomi.
B.
Perbandingan
Pembelajaran IPS di Indonesia dengan China tingkat SD
Indonesia dan
China mengunakan dasar kurikulum yang berbeda untuk diterapkan di masing-masing
negaranya dengan memperhatikan beberapa aspek terkait. Secara ringkas
perbandingan pembelajaran IPS di Indonesia dan China dapat ditunjukkan melalui
tabel dibawah ini:
No
|
Aspek
|
Indonesia
|
China
|
1.
|
Kurikulum
|
Menggunakan
kurikulum 2013 revisi dengan pembelajaran IPS dipadukan dengan pembelajaran
lain / lintas dimensi
|
Menggunakan
kurikulum dimana pembelajaran IPS dilakukan secara terpadu tetapi tetap pada
dimensi keilmuanya
|
2.
|
Konten IPS
|
Ideologi,sejarah,
sosial,
|
Ideologi, moral
karakter
|
3.
|
Pembelajaran
|
Pembelajaran IPS
berbasis saintifik (sebagai peneliti)
|
Pembelajaran IPS
diutamakan pengamatan dan praktik langsung ke lingkungan (sebagai peneliti
serta bagian dari objek penelitian)
|
4.
|
Pendukung
|
Pemerintah
bersifat terbuka dalam pendidikan diutamakan dari praktisi pendidikan
|
Pemerintah
bersifat terbuka dari berbagai kalangan baik praktisi pendidikan, pengusaha
|
5
|
Orientasi
pembelajaran
|
Pembelajaran IPS
menekankan pada pemahaman (intelektual)
|
Pembelajaran IPS
menekankan pada aplikasi di masyarakat
|
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Pembelajaran IPS di China tidak terlalu
berbeda dengan di Indonesia. Keduanya menggunakan pendekatan yang sama dalam
penyampaian materi yaitu melalui pendekatan terpadu. Isi pembelajaran meliputi
ideologi dan bagaimana prilaku yang baik dalam bertindak untuk setiap negara.
Perbedaanya terletak pada cakupan
pelajaran IPS dimana Indonesia IPS telah berdiri sendiri sejak tingkatan
sekolah dasar sedangkan di China materi IPS masih diintegrasikan ke dalam
karakter moral dan masyarakat. Dengan demikian dapat dikatakan sistem
pembelajaran IPS untuk kedua negara relatif sama. Penyampaian dan cakupan
materi tidak jauh berbeda sesuai dengan masing-masing negara.
B.
Saran
Dalam tulisan ini penulis membahas
pendidikan China tidak begitu menyeluruh serta belum terdapat perbandingan
pendidikan tersebut dengan negara lain secara jelas. Sehingga penulis
mengharapkan tulisan berikutnya menjelaskan perbedaan pembelajaran di China dan
Indonesia secara lebih lengkap.
DAFTAR
PUSTAKA
Anwar,
Charul. 2013. Sistem Pendidikan di China. https://www.academia.edu/11602257/Sistem_Pendidikan_China
(diakses pada 23 Maret 2017 pukul 08.20 WIB)
Gao,
Hellen. 2014. China’s Education gap. https://www.academia.edu/11602257/Sistem_Pendidikan_China (diakses pada 23 Maret 2017 pukul 08.53)
OECD.
Education in China A Snapshhot.2016.https://www.oecd.org/china/Education-in-China-a-snapshot.pdf (diakses pada 23 Maret 2017 pukul 14,34)
UNESCO.2010.World
Data on Education. www.ibe.unesco.org/fileadmin/user_upload/.../China.pdf (diakses pada 24 Maret 2017 pukul 14.43)
Comments
Post a Comment